Dindikbud Propinsi Banten Segudang Masalah, Koalisi Badaak Bersatu Angkat Bicara.

MenaraToday.Com - Serang : 

Tak habis - habisnya dunia pendidikan di terpa masalah .Sehingga semakin menurun nya kwalitas pendidikan saat ini .Di tambah lagi banyak nya kasus dugaan korupsi sangat memprihatinkan.

Hal ini menjadi sorotan tajam bagi Koalisi Badak Bersatu yang datang kesekian kali nya menggelar aksi damai di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Banten  di Kawasan Pusat Pemerintahan Propinsi Banten (KP3B), Rabu 15 Januari 2025 .

Dalam tuntutannya Koalisi BADAAK BERSATU menyuarakan suara  aspirasi Masyarakat .

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengar kritikan dan aspirasi masyarakat pada umumnya. Namun sangat disayangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Banten seakan tidak punya empati mendengarkan jeritan masyarakat .

Dalam aksi nya BADAAK BERSATU mengecam keras adanya dugaan indikasi pengangkatan Kepala Sekolah SMA dan SMK se propinsi Banten yang menyalahi aturan karena tidak ada usulan ataupun rekomendasi dari Kemendikbud.

Sebanyak 23 orang pengangkatan Kepala Sekolah terakhir, sedangkan untuk guru yang sudah memenuhi persyaratan dan mendapatkan rekom dari Kemendikbud tidak diangkat menjadi Kepala Sekolah, Dugaan adanya pemalsuan Dapodik di SMAN 5 Kota Serang, ,dugaan adanya Pungutan Liar ( PUNGLI ) di SMA Negeri 5 kota Serang dan dugaan adanya pembulian dari Wali Kelas kepada siswa SMAN kota Serang. Dugaan pengadaan barang dan Jasa untuk kebutuhan sekolah di SMKN Pertanian/SMKN 8 kota Serang penyuplai nya dari dinas terkait karena di saat pengiriman di kawal oleh mobil dinas. Pembangunan sarana dan prasarana SMK (DAK) kota Serang wilayah sau (SMKN 8 kota Serang) di duga bermasalah dan pembangunan kantin di SMKN Pertanian / SMN 8 kota Serang di pertanyakan anggaran nya dari mana 

Koordinator Lapangan (Korlap) Adi Muhdi  mengecam  keras dunia pendidikan yang begitu bobrok dan menyerukan agar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera mundur dari jabatannya jika sudah tidak mampu untuk memperbaiki  sistem pendidikan sekarang ini.

Sedangkan Kepala Dinas melalui Kabid GTK, Rachmat Tamam menanggapi serius  perwakilan massa aksi di ruangan Dindikbud. Rachmat Tamam menyatakan akan mengklarifikasi laporan terkait massa aksi kepada pihak - pihak  terkait. (Roy)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama