Kepsek dan Bendahara SD di Kecamatan Dolok Masihul Diduga "Kongkalikong" Selewengkan Dana BOS

Keterangan Gambar : Foto ilustrasi penyelewengan dana BOS (atas), Kepsek SD Negeri 102061 Bangun Bandar, Hamdani. Foto dikutip dari akun facebook Ham Dani (kiri bawah). Kepsek SDN 102071 Dolok Masihul, Husairi. Foto dikutip dari akun facebook Husairi (kanan bawah). Kolase foto/Menaratoday.

Menaratoday.com - Serdang Bedagai :

Oknum-oknum Kepala Sekolah (Kepsek) dan Bendahara Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) diduga "kongkalikong" dalam penyimpangan atau penyelewengan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS), Kamis (30/1/2025).

Dugaan tersebut semakin kuat saat tim menaratoday.com melakukan konfirmasi secara resmi terkait penggunaan dana BOS kepada oknum-oknum kepsek yang ada di Kecamatan Dolok Masihul, diantaranya :

SDN 104312 Kota Tengah, Risma Sibarani. SDN 106224 Kerapuh, Nur Hamidah.

SDN 102071 Dolok Masihul, Husairi. 

SDN 102061, Bangun Bandar, Hamdani.

SDN 102063 Bangun Bandar, Sahrul.

SDN 104315 Jati Rejo, Ratna Hutabarat.

SDN 106867 Bintang Timur, Dwi, dan beberapa SDN lainnya beberapa waktu lalu.

Tapi hingga sampai detik ini, seluruh Kepsek SDN yang ada di Kecamatan Dolok Masihul semuanya tidak berani menjawab, tidak transparan dan tidak berani buka-bukaan soal pengelolaan dan penggunaan dana BOS.

Keterangan Gambar : Kepsek SD Negeri 104315 Jati Rejo, Ratna Hutabarat. Foto dikutip dari akun facebook Su Herny (kiri). Kepsek SDN 106224 Kerapuh, Nur Hamidah. Foto dikutip dari screenshot akun facebook Nur Hamidah (kanan).

Padahal penggunaan uang negara seperti dana BOS harus dikelola secara transparan dan akuntabel.

Kepsek bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan dana BOS yang diterima.

Selain Kepsek, Bendahara BOS juga harus memastikan bahwa semua kegiatan keuangan sekolah berjalan sesuai dengan aturan dan pedoman yang berlaku.

Karena dana BOS bukan "uang pribadi" atau "harta warisan" milik  Kepsek dan Bendahara ataupun oknum golongan tertentu.

Salah satu Kepsek SDN 102017 Dolok Masihul , bernama Husairi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa wartawan yang mempertanyakan dana BOS menurutnya,itu adalah tidak wajar dan hal yang sulit baginya untuk memberikan informasi soal dana BOS yang telah dikelola dan digunakannya.

"Saya tidak pernah menutupi informasi ttg dana BOS selagi permintaan itu wajar dan dapat dipenuhi," katanya.

"Klo menurut saya, informasi ttg hal tsb, dapat dipantau setiap tahun anggaran, tp klo sejak 2021 s. d 2024 adalah hal sulit bagi saya pribadi," katanya lagi. 

Diduga Husairi cari-cari alasan karena takut dugaan kecurangan dan penyelewengan dana BOS yang dilakukan pihak sekolahnya terbongkar jika dirinya transparan dan buka-bukaan soal dokumen laporan keuangan dan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS secara menyeluruh.

Keterangan Gambar : Kadis Pendidikan Sergai, Suwanto (kiri/net). Kabid SD Dinas Pendidikan Sergai, Ramnah Sinaga. Foto dikutip dari akun facebook Juli Wardahani (kanan atas), Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Dolok Masihul, Tiresmin Panjaitan. Foto dikutip dari akun facebook Tiresmin Panjaitan (kanan bawah).

Terkait penggunaan dana BOS tersebut, Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Dolok Masihul, Tiresmin Panjaitan, saat dikonfirmasi juga belum memberikan keterangannya secara resmi, hingga sampai detik ini.

Kepada menaratoday.com, orang tua dari murid SDN yang tidak ingin namanya ditulis, mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui soal dana BOS, berapa jumlah besaran dana BOS yang diterima sekolah dan digunakan untuk apa-apa saja oleh pihak sekolah. 

"Berapa jumlahnya dan dibuat untuk apa, saya enggak tau pak, sama sekali gak tau, karena gak pernah dikasi tau," ucapnya polos.

Orang tua murid lainnya juga menilai bahwa penggunaan dana BOS masih jauh dari kejujuran.

"Penggunaan dana BOS jauh dari kejujuran, sehingga pengelolaannya very closed (sangat tertutup-red)," ungkapnya.

Orang tua murid juga mengatakan bahwa hal yang wajar jika Wartawan konfirmasi soal penggunaan dana BOS kepada Kepsek.

"Jadi kepada siapa lagi mau ditanyakan? Kan pastinya kepada yg menggunakan," ucap orang tua murid SDN yang ada di Kecamatan Dolok Masihul ini.

"Saya heran, kenapa oknum Kepsek seperti orang ketakutan jika ditanyai soal penggunaan dana BOS oleh wartawan, kalau memang tidak bermasalah kenapa mesti takut..? yaudah jelaskan aja semuanya kenapa dari A sampai Z secara gamblang, kalau memang gak ada masalah kenapa mesti takut..? transparan ajalah..? atau jangan-jangan karena memang gak berani makanya seolah sengaja ingin ditutup-tutupi, apakah mungkin karena ada sesuatu, sehingga mereka diduga  takut ketahuan ada ini itu dalam penggunaan dana BOS," ucapnya lagi.

Terkait SDN di Kecamatan Dolok Masihul, Kabid SD Dinas Pendidikan Sergai, Ramnah Sinaga saat dikonfirmasi dan dimintai tanggapannya mengatakan, bahwa terkait dana BOS semuanya kembali kepada sekolah masing-masing.

Begitu juga dengan Kadis Pendidikan Sergai, Suwanto, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, hingga detik ini belum memberikan tanggapannya.

(Hingga berita ini ditulis, tak seorangpun Kepsek SD Negeri Kecamatan Dolok Masihul yang berani memberikan jawaban secara resmi terkait penggunaan dana BOS)

Penulis : Irlan Jaya Situmorang, Wartawan UKW  Muda/Mahasiswa Fakultas Hukum.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama