Ketua SPSI Unit PT. Socfindo Perkebunan Aek Pamingke Terkesan Otoriter

MenaraToday.Com - Labura : 

SW, Oknum Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Unit Kerja PT. Socfindo Perkebunan Aek Pamingke, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara menunjukkan sikap tidak terpuji dengan menunjukkan sikap otoriternya..

Hal ini ditunjukkan SW saat beberapa Wak media tengah mengedukasi beberapa mantan karyawan PT. Socfindo Perkebunan Aek Pamingke tentang tata cara memperoleh hak-hak para pensiunan sesuai dengan Undang Undang Tenaga Kerja seperti hak Jaminan Hari Tua (JHT) dan uang pisah dari perusahaan tempat dimana mereka pernah bekerja.

Salah seorang mantan karyawan PT. Socfindo Perkebunan Aek Pamingke, Mulyadi kepada awak media mengungkapkan rasa terima kasih kepada wartawan sehingga beliau telah memperoleh hak normatifnya setelah resign.

Namun hal ini membuat SW merasa tersinggung dan merasa haknya sebagai Ketua dikangkangi. Pasalnya mantan anggotanya sendiri lebih memilih berdiskusi dengan wartawan ketimbang dirinya sebagai Ketua Serikat.

Hal ini ditunjukkan SW pada hari Sabtu (22/2/2025) sekira pukul 09.00 Wib, dimana SW melalui pesan WhatsApp meminta salah seorang wartawan agar tidak mengurusi masalah mangan anggotanya yang telah resign. 

"Ass wr WB, maaf sebelumnya ya gg, gini Bg jgnlah abg semua yg g kerja lagi di Socfin Aek Pamienke, semua abg yg urus. hak nya cukup lh org yg kemarin itu aja. jgn lh ditambah lagi.  Jd dipikir org.serikat uda g ada artinya lagi atau fungsinya lagi.dan seakan perusahan yg mempersulit pengambilan hak mereka.jgn ada lagi ya bg..maaf seribu x maaf.terimah kasih " tulisnya dalam aplikasi  WhatsApp kepada salah seorang wartawan, Minggu (23/2/2025)

Lebih lanjut  dalam tulisan aplikasi WhatsApp SW menuliskan pesan otoriternya 

" Biar mereka yg datang urus sendiri bg. Menjumpai org yg biasa mengurus hak nya melalui org perusahaan .tks" imbuhnya dalam aplikasi tersebut.

Sementara itu Purnomo, oknum wartawan yang menerima pesan dari SW membenarkan  menerima pesan chat dari Sw via aplikasi WhatsApp.

"Benar bang, saya ada menerima chat dari SW," ujarnya sembari memperlihatkan isi chat dari Ketua SPSI tersebut.

Sementara itu salah seorang tokoh masyarakat kecamatan Aek Pamingke dan mantan Kepala Desa Perkebunan Aek Pamingke, Enri Pohan saat diminta tanggapannya terkait kekhawatiran oknum Ketua SPSI tersebut mengaku sangat menyayangkan kejadian ini.

" Harusnya pihak Serikat Introspeksi diri mengapa banyak mantan karyawan lebih memilih wartawan atau para stakeholder ketimbang serikatnya" ujar Enri saat disambangi di rumahnya,  Sabtu, (22/2/2025) kemarin.

Endri menambahkan bahwa sebagai Ketua Serikat Pekerja harus peka terhadap perilaku anggotanya. Jangan sampai para pekerja tidak memperoleh hak normatifnya usai resign, jangan menunggu ada laporan baru bekerja. Saat ada pihak yang menyelesaikan baru kebakaran jenggot 

" Kita lihatlah apa fungsi dari Serikat Pekerja di perusahaan ini, sepertinya hanya seremonial dan mengutip uang iuran anggota saja, giliran ada perselisihan anggotanya semua pada diam, begitu diselesaikan pihak lain seperti kebakaran jenggot. Ada apa ini ? " lanjutnya seakan bertanya.

 Sampai berita ini diterbitkan, SW Ketua SPSI belum berhasil dikonfirmasi karena tidak berada dirumahnya. Namun menurut salah seorang kiranya mengatakan Sw belum pulang dinas.

" Pak ketua belum pulang kerja bang, diakan sebagai mandor satu, biasa  habis Ashar sudah dirumah itu" jawabnya sembari berlalu. (Ngatimin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama