MenaraToday.Com - Tebo :
Untuk memperkuat ketahanan pangan, Polres Tebo Gelar Rakor Lintas Sektoral yang digelar di Aula Wira Asra Brata Polres Tebo, Rabu (4/2/2025)
Kapolres Tebo, AKBP I Wayan Artha Ariawan kepada awak media menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Tebo, sejalan dengan program pemerintah pusat dan Polri untuk menyiapkan polisi berbasis pertanian dan perkebunan.
"Pentingnya ketahanan pangan sebagai program prioritas nasional. Ketahanan pangan merupakan program dari Bapak Presiden RI yang ditindaklanjuti oleh pimpinan kami, Polri. Terkait dengan pengadaan bibit, pupuk, dan lahan, sehingga program ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun kendala yang ada yakni terkait dana yang harus dipersiapkan dengan baik. Ini merupakan program dari pusat, apabila program ini tidak dilaksanakan akan menjadi permasalaan dan untuk mendukung program ini, Polres Tebo telah menyiapkan personel, yaitu Bintara Penggerak Desa dan saya berharap seluruh jajaran dapat melaksanakan program ketahanan pangan dengan baik dan segera menunjukkan progres yang signifikan" jelasnya
Dalam Rakor tersebut, Kabag SDM Polres Tebo, Kompol Pujiarso, S.H., menjelaskan dua program ketahanan pangan yang akan dijalankan, yaitu pemanfaatan lahan dan penanaman jagung serentak. Polres Tebo menargetkan lahan seluas 1.500 hektar untuk program ketahanan pangan komoditi jagung. Namun, kendala yang dihadapi saat ini adalah belum adanya petunjuk teknis pelaksanaan dari pemerintah daerah terkait anggaran.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, H.M. Ziadi, S.P., menyampaikan bahwa kementerian pertanian telah mengajukan bibit, pupuk, dan anggaran ke Dirjen Pertanian RI untuk lahan pertanian seluas 652 hektar. Ia juga berharap adanya kerjasama sinergis antara Kapolsek dengan BPT dan PPL di wilayah masing-masing.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Abdul Malik, S.Pt., M.E., menjelaskan alokasi anggaran 20% dari dana desa untuk ketahanan pangan.
"Namun, dari total anggaran yang tersedia, baru dua desa yang mengajukan anggaran untuk ketahanan pangan. Ia menargetkan setiap desa memiliki lahan minimal 5 hektar untuk ketahanan pangan.
Masih ditempat yang sama, Kabid Perkebunan dan Peternakan, Mugi Setia Ningsih, menyampaikan potensi lahan perkebunan yang ada, seperti di PT. RAU dan PTPN IV.
Ia juga menyebutkan program peremajaan sawit rakyat yang akan dikerjakan pada tahun 2025 sebagai potensi lahan untuk mendukung ketahanan pangan.
Dalam kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabid Perkebunan dan Peternakan, serta para pejabat dari Polres Tebo dan Polsek jajaran. (Mucin)