Dinilai tak Sesuai, Uji Sample Makanan Bergizi Gratis di Pandeglang Menuai Kritikan Orang Tua Siswa

MenaraToday.Com - Pandeglang : 

Pemerintah Kabupaten Pandeglang menggelar uji sample program Makan Bergizi Gratis (MBG), uji coba ini dilakukan di dua Kecamatan berbeda, yakni Kecamatan Labuan dan Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten. Senin (17/2/2025).

Berdasarkan hasil pantauan dilapangan, menu yang disajikan pada uji coba kali ini para siswa mendapat menu nasi, tempe oreg, cah wortel, ayam dipotong-potong kecil, dan 3 buang anggur, yang dikemas dalam box makanan berbahan plastik warna biru. Tidak terlihat adanya susu atau air mineral dalam paket uji sample.

Salah satu siswa, mengatakan, untuk menu yang didapat dihari uji sample ini cukup enak dan mengenyangkan.

"Lumayan, enak juga sih rasanya cuman gak ada susu nya," katanya.

Pelaksanaan uji sample MBG ini juga menuai kritikan dari para orang tua siswa, salah satunya datang dari orang tua murid yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa di sekolah anaknya yang kebetulan masuk dalam daftar uji coba pada hari ini ada yang tidak mendapatkan paket MBG.

"Dapat info katanya ada yang gak kebagian di kelas anak ku, kok bisa ya? Padahal anak didiknya gak banyak, per kelas ada sekitar 30 orang doang," ungkapnya.

Sementara itu, warga lainnya mempertanyakan mengapa program MBG tidak merata dan terkesan pilih kasih.

"Kenapa gak semua dapat, jangan gitu dong jangan pilih kasih" ucapnya.

Orang tua siswa lainnya, menyebut bahwa menu yang didapat anaknya disekolah tidak sesuai gambaran yang selama ini disosialisasikan.

"Menunya gak sesuai sama yang digembar gemborin, gak ada susunya," ujarnya.

Menyikapi keluhan para orang tua, Eka Supriatna, Tim Monitoring dan evaluasi (Monev) dari Dewan Pendidikan Kabupaten Pandeglang menjelaskan, bahwa dalam giat uji sample yang dilakukan pada hari ini ada di 2 kecamatan yakni Menes dan Labuan.

"Sekarang kan baru sample 2 kecamatan itupun gak semua sekolah, untuk Menes ada sekitar 30 sekolah yang mendapat uji sample di hari ini diantaranya 18 TK Paud, 10 SD dan 2 SD, untuk Labuan ada 2 Paud, 1 TK, 9 SD, 1 MI, 1 SMPN dan 1 SMK," terangnya.

Eka menambahkan, karena program ini baru sangat dimaklumi manakala masih terdapat kekurangan seperti distribusi ke sekolah yang tidak on time, dan lain sebagainya.

"Kedepan kami berharap disetiap kekurang sempurna an ada evaluasi agar program ini lebih terarah dan sempurna, untuk pihak Badan Gizi Nasional (BGN) kami berharap agar armada pengangkut makanan juga bisa ditambah pun demikian dengan karyawan dapur agar lebih dioptimalkan lagi," pungkasnya. (Ila)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama