MenaraToday.Com - Pandeglang :
,Menjelang bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriyah pedagang bakso dikejutkan dengan ditemukannya cabe jablay atau rawit orens palsu di pasar tradisional Labuan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Sebut saja Y (37), salah satu pedagang bakso, mengatakan, dirinya kaget ketika akan mengolah cabe rawit orens untuk sambal sebagai pelengkap jualan baksonya.
"Saya kaget, waktu ngerebus cabe rawit jablay ini warna airnya kok jadi sewarna dengan cabe nya, biasanya tiap kali ngerebus airnya tetep jernih ini mah rubah jadi orens," kata Y, kepada tim menaratoday.com. Rabu (25/2/2025).
Ia menambahkan, dirinya menduga bahwa cabe yang dibelinya disalah satu lapak penjual sembako dan bumbu dapur di pasar Labuan ini menggunakan pewarna, hal itu diperkuat oleh pernyataan salah satu saudaranya yang kebetulan mencicipi bakso jualannya.
"Awalnya cuman dugaan saya aja, cabe itu dikasih pewarna biar keliatan menarik mungkin, saya makin yakin setelah saudara saya mencicipi bakso saya pake sambel cabe itu dia bilang rasanya pait," ungkapnya.
Ia juga menuturkan, padahal saat ini harga cabe jablay cukup tinggi mencapai Rp100 ribu per kilo.
"Mahal lagi ini harganya ¼ itu Rp. 25 ribu, jadi kalau sekilo Rp100 ribuan tapi kok gitu ya kualitasnya," ujarnya.
Sejak saat itu, lanjutnya sementara dirinya lebih memilih untuk menggunakan cabe rawit biasa demi keamanan para pembeli.
"Makanya sekarang saya pake cabe rawit yang ijo untuk sambelnya abis ngeri, khawatir pake pewarna yang gak aman, kasian pelanggan saya," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang Wati (50), mengaku, dirinya baru tahu terkait adanya cabe merah palsu di pasar Labuan.
"Yang bener? Saya baru tahu kalau ada cabe jablay pake pewarna...karena selama saya berjualan belum nemu cabe pake pewarna kayak gitu emang belinya dimana?," tanya nya. (Ila)