MenaraToday.Com - Labura :
Warga Jalan Tiara, Lingkungan I, Kelurahan Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara digemparkan dengan penemuan seorang pria yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumah dalam kondisi sudah membusuk, Kamis (24/4/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Korban diketahui bernama Ngadiman (60), seorang wiraswasta yang tinggal seorang diri di rumah tersebut. Menurut informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, korban selama ini menderita gangguan mental dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh adik kandung korban, Puwan Saripah (45), warga Jalan Nusa Indah, Kelurahan Aek Kanopan. Dalam keterangannya kepada petugas, ia mengungkapkan bahwa selama ini dirinya rutin memberikan uang untuk kebutuhan korban dengan cara menyelipkannya ke bawah pintu rumah setiap dua hari sekali. Namun, pada Kamis pagi, saat hendak memberikan uang seperti biasanya, Puwan mencium bau menyengat mirip bangkai dari dalam rumah korban.
Merasa curiga, ia kemudian melapor kepada Kepala Lingkungan yang langsung meneruskan informasi tersebut ke Polsek Kualuh Hulu.
Kapolsek Kualuh Hulu, AKP Nelson Silalahi SH MH, membenarkan penemuan tersebut. “Sekira pukul 14.00 WIB kami menerima informasi dari Kepling tentang bau menyengat dari dalam rumah korban. Personel langsung menuju lokasi dan setelah mencoba membuka pintu rumah yang dalam keadaan terkunci, akhirnya kami terpaksa membuka paksa,” jelas AKP Nelson saat dikonfirmasi awak media
Saat pintu berhasil dibuka, petugas menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, posisi telungkup di dalam kamar. Berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Aek Kanopan untuk dibersihkan karena sudah dalam kondisi membusuk. Selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan,” tambah Kapolsek.
Keluarga korban menerima kematian Ngadiman dengan ikhlas dan menolak dilakukan otopsi. “Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan menghargai keputusan keluarga yang menolak otopsi,” tutup AKP Nelson. (GREG)